Sebagai perenungan diri dalam #berbagi_itu_indah di micraj diri.
" 'Alaamaatu hizbusy syaithan ".
Berbagi itu sifat pribadi yang Allah Azza Wa Jalla anjurkan pada setiap umat muslim
Namun belajarlah dari ;
Cira-ciri golongan dari setan
. السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ.
Setan dalam kamus bahasa arab berasal dari kata Syathata yang berarti jauh.
Imam Al Qurtubi mengatakan, " Disebut setan karena ia jauh dari kebenaran dan lagi membangkang.
Setiap yang membangkang, baik berupa jin, manusia, maupun hewan disebut o ( Lisanul 'Arab dan Tafsir Qurtubi 1 hal 9O ).
Setan tidak hanya dari kalangan jin, ada juga manusia yang disebut setan...
Allah Azza Wajalla berfirman " ..... setan-setan manusia dan jin. "
Diriwayatkan bahwa suatu ketika Umar bin khathab ra.
Menunggang keledai. Tiba-tiba keledai itu membelot dan meronta-ronta, Umar pun mengatakan " Turunkan aku !
Kalian menunggangkan aku pada setan ( Mafatihul Ghaib, Fakhrur Razi 1 hal 5O ).
Dan golongan setan adalah orang-orang yang pemikiran mental, konsepsi, amaliah, dan sistemnya telah dikuasai oleh setan hingga ia membuat mereka lupa dzikirullah.
Langkah-langkah setan...
Dalam menguasai manusia dan jin, setan menempuh berbagai langkah dilakukan secara bertahap, yaitu :
1. Waswasah yaitu dengan menimbulkan rasa was-was pada manusia dan jin sehingga mereka ragu-ragu untuk bersikap atau bertindak. Rasa was-was yang berlebihan lama kelamaan akan menyebabkan orang jenuh dan letih dalam melakukan kebaikan. Akhirnya daripada tersiksa dalam kejenuhan dan letih maka ia tinggalkan kebaikan itu.
2. Insaa yaitu melenakan atau membuat mereka lupa. Hal ini dilakukan dengan berbagai hal yang menyenangkan dan mengasikkan hingga mereka terlena. Karena itu hal-hal yang menyesatkan dan menjerumuskan biasanya menyenangkan dari dan melenakan setan selalu berusaha memanfaatkan nafsu yang ada pada manusia dan jin dalam program" penyesatan.
3. Tamanni yaitu memberi angan-angan semakin panjang angan-angan orang semakin besar kesengsaraan yang ia rasakan. Hal ini dilakukan agar manusia dan jin tidak sempat berfikir atau memberi perhatian untuk beribadah dan mensyukuri nikmat Allah yang ada dihadapannya.
4. Tazyin yaitu menghiasi kemaksiatan, kebatilan, dosa, dan kejahatan hingga terkesan sebagai ketaatan, keindahan, kebenaran, dan menarik hati.
Rasulullah saw. Bersabda : " Bahwa diakhir zaman akan semakin banyak orang yang menyeru kepintu neraka, mereka berkata dengan bahasa kita ( bahkan menggunakan dalil Al Qur'an dan Al Hadist ) berpakaian dengiian pakaian kita layaknya para Ulama.
5. Wa'd yaitu janji-janji palsu yang tak pernah ditepati janji itu kadang berupa bantuan, pertolongan, bahkan kebahagiaan hidup namun pada hakikatnya hanya isapan jempol dan pengingkaran.
". Haqiqatul 'Ibaadah "...
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ. .
Asy Syu'uur ( perasaan ) terbagi
2 bagian yaitu
1. Bikatsratin ni'amillaahi (merasakan banyak nikmat Allah),
2. Bi'adhomatillah (merasakan keagungan Allah). ------- Al 'Ibadah terhimpun 3 bagian yaitu ;
1. Ghaayatut tadzalluli (Tujuan yang merendahkan diri ), .
2. Ghaayatul mahabbati (tujuan kecintaan ),
3. Ghaayatul khudhu' ( Tujuan ketundukan ).
Menghasilkan. Yaitu
1. Takut karena Allah,
2. Mengharap hanya kepada Allah.
Hakekat 'Ibadah. 'Ibadah berasal dari kata " 'abada ". Yang berarti menghamba."Dari kata itu kita temukan kata " 'abdun " yang berarti budak ( hamba ).
Ibadah yang berarti penghambaan, dan 'ubudiyah ( perbudakan ), Allah yang menciptakan manusia dengan penciptaan yang paling sempurna.
Memuliakan, memberikan berbagai kelebihan dan mengangkat sebagai khalifah dibumi tidak rela kalau ia menghamba atau menjadi hamba.
Apalagi diperhamba oleh sesama makhluk, apa dan siapa pun.
Penghambaan kepada sesama makhluk hanya akan mengakibatkan kehinaan bagi yang menghamba dan ketakaburan bagi yang diberi hak penciptaan.
Rasulullah saw bersabda :
- Sekiranya aku memerintahkan seseorang untuk menyembah orang lain tentu aku sudah memerintahkan agar istri menyembah suaminya "
1. Pangkal Ibadah.
Ibadah kepada Allah dilakukan dengan segenap keikhlasan seseorang karena ia merasakan nikmat Allah yang rela diberikan kepadanya. Hal ini merupakan kesimpulan apabila seseorang merenungi hidupnya.
Sejak penciptaanNya didunia hingga keberadaannya sekarang sudah teramat banyak nikmat Allah yang ia terima.
Seseorang yang menghitung nikmat-nikmat Allah niscaya tidak dapat menghitungnya, ia hanya mendapati dan merasakan keagungan Allah SWT.
Hal ini terjadi apabila ia mengamati tanda-tanda kekuasaan dan keagungan Allah yang terdapat didalam
- " ayat-ayat qauliyah " dan tersebar didalam " ayat-ayat kauniyah "
ketika 2 hal itu dirasakan seseorang akan dengan segala ketulusan hatinya beribadah ( menghamba ) keparsahaan padaNYA dengan segala kerendahan hati dengan segala cinta.
Pada hakikatnya adalah puncak kecintaan dengan segala ketundukan karena ibadah pada hakikatnya adalah puncak ketundukan.
2. Keseimbangan Ibadah. Ibadah yang dilakukan seorang mukmiin/mulminah adalah keseimbangan antara pengharapan dan ketakutan.
3. Peribadatan yang tidak menghinakan karena Allah yang disembahnya tidak pernah memperbudaknya, Tuhan yang mencintainya mengangkat derajatnya.
Semakin tunduk dihadapan-Nya, semakin tinggi derajat seseorang dihadapan Tuhan dan dihadapan sesama manusia.
4. Membangun kesadaran diri dan suka cita.
Pengharapan dan ketakutan selalu berjalan seiring dan seimbang.
5. KAID yaitu tipu daya siang malam setan selalu melakukan makar dan tipu daya untuk mencelakakan manusia. Bahkan hal ini mereka lakukan dalam gedung-gedung megah bertingkat dengan berbagai acara yang melibatkan para pakar, ahli dan ilmuwan.
6. SHADD yaitu menghalangi mereka dari jalan Allah baik dengan terang-terangan maupun tersembunyi.
7. 'ADAAWAH yaitu permusuhan semakin tinggi ketaatan hamba kepada Allah, semakin besar permusuhan setan kepadanya.
Langkah-langkah itu ditempuh dalam rangka untuk menyesatkan dan menimbulkan rasa takut kepadaNya.
Akibat dari penyesatan itu, kebenaran menjadi samar, abu-abu, dan kebatilan bercampur aduk hingga susah dibedakan. Maka korban-korban penyesatan pun berjatuhan.
Intimidasi dan rasa takut yang ditanamkan setan pada manusia menimbulkan sifat pengacut.
sehingga mereka tidak berani mengemukakan dan menampakkan kebenaran.
Intimidasi setan memakan banyak korban hingga orang jadi pengecut, penakut, menyembunyikan kebenaran atau tidak berani mengemukakannya.
Korban dari penyesatan dan intimidasi itu adalah lahirnya kepribadian yang tidak lurus tidak mendapat bimbingan dan tidak mendapat petunjuk. Kepribadian semacam ini ditandai dengan sifat khianat , konservatif, dan pengecut.
Na'uzubillahi min dzalik.
Semoga kita bersama terhindar dari manusia berhati syaitan dan psikofat pshiologis
Sebaiknya menghindar sebelum terlambat dan segeralah bermuasabah ....
**nara sumber ... FB teman
- Tulis quote anda di sini