Surah Muhammad (Nabi Muhammad)
Surah ke-47. 38 ayat. Madaniyyah
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Ayat 1-6: Pengumuman perang dari Allah Subhaanahu wa Ta'aala kepada musuh-musuh-Nya, penjelasan tentang hukum para tawanan perang, dan balasan untuk para syuhada’.
الَّذِينَ كَفَرُوا وَصَدُّوا عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ أَضَلَّ أَعْمَالَهُمْ (١) وَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَآمَنُوا بِمَا نُزِّلَ عَلَى مُحَمَّدٍ وَهُوَ الْحَقُّ مِنْ رَبِّهِمْ كَفَّرَ عَنْهُمْ سَيِّئَاتِهِمْ وَأَصْلَحَ بَالَهُمْ (٢) ذَلِكَ بِأَنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا اتَّبَعُوا الْبَاطِلَ وَأَنَّ الَّذِينَ آمَنُوا اتَّبَعُوا الْحَقَّ مِنْ رَبِّهِمْ كَذَلِكَ يَضْرِبُ اللَّهُ لِلنَّاسِ أَمْثَالَهُمْ (٣) فَإِذا لَقِيتُمُ الَّذِينَ كَفَرُوا فَضَرْبَ الرِّقَابِ حَتَّى إِذَا أَثْخَنْتُمُوهُمْ فَشُدُّوا الْوَثَاقَ فَإِمَّا مَنًّا بَعْدُ وَإِمَّا فِدَاءً حَتَّى تَضَعَ الْحَرْبُ أَوْزَارَهَا ذَلِكَ وَلَوْ يَشَاءُ اللَّهُ لانْتَصَرَ مِنْهُمْ وَلَكِنْ لِيَبْلُوَ بَعْضَكُمْ بِبَعْضٍ وَالَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَلَنْ يُضِلَّ أَعْمَالَهُمْ (٤) سَيَهْدِيهِمْ وَيُصْلِحُ بَالَهُمْ (٥) وَيُدْخِلُهُمُ الْجَنَّةَ عَرَّفَهَا لَهُمْ (٦)
Terjemah Surat Muhammad Ayat 1-6
1. [1]Orang-orang yang kafir dan menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah[2], Allah menghapus segala amal mereka[3].
2. Dan orang-orang yang beriman (kepada Allah) dan beramal saleh[4] serta beriman kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad, dan itulah kebenaran dari Tuhan mereka; Allah menghapus kesalahan-kesalahan mereka[5], dan memperbaiki keadaan mereka[6].
3. Yang demikian[7], karena sesungguhnya orang-orang kafir mengikuti yang batil (sesat)[8] dan sesungguhnya orang-orang yang beriman mengikuti kebenaran[9] dari Tuhan mereka[10]. Demikianlah Allah membuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia[11].
4. [12]Apabila kamu bertemu dengan orang-orang yang kafir (di medan perang), maka pukullah batang leher mereka. Selanjutnya apabila kamu telah mengalahkan mereka, [13]tawanlah mereka[14] dan setelah itu kamu boleh membebaskan mereka[15] atau menerima tebusan[16] sampai perang selesai[17]. Demikianlah[18], dan sekiranya Allah menghendaki, niscaya Dia membinasakan mereka[19], tetapi Dia hendak menguji kamu satu sama lain[20]. Dan orang-orang yang gugur di jalan Allah[21], Allah tidak menyia-nyiakan amal mereka[22].
5. Allah akan memberi petunjuk kepada mereka[23] dan memperbaiki keadaan mereka[24],
6. dan memasukkan mereka ke dalam surga yang telah diperkenalkan-Nya[25] kepada mereka.
Ayat 7-11: Pertolongan Allah Subhaanahu wa Ta'aala kepada hamba-hamba-Nya jika mereka menolong agama-Nya dan perintah mengambil pelajaran dari umat-umat yang telah binasa.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ (٧)وَالَّذِينَ كَفَرُوا فَتَعْسًا لَهُمْ وَأَضَلَّ أَعْمَالَهُمْ (٨) ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ كَرِهُوا مَا أَنْزَلَ اللَّهُ فَأَحْبَطَ أَعْمَالَهُمْ (٩) أَفَلَمْ يَسِيرُوا فِي الأرْضِ فَيَنْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ دَمَّرَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ وَلِلْكَافِرِينَ أَمْثَالُهَا (١٠) ذَلِكَ بِأَنَّ اللَّهَ مَوْلَى الَّذِينَ آمَنُوا وَأَنَّ الْكَافِرِينَ لا مَوْلَى لَهُمْ (١١)
Terjemah Surat Muhammad Ayat 7-11
7. [26]Wahai orang-orang beriman! Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu[27].
8. Dan orang-orang yang kafir[28], maka celakalah mereka, dan Allah menghapus segala amalnya[29].
9. Yang demikian itu[30] karena mereka membenci apa yang diturunkan Allah (Al Qur’an) [31], maka Allah menghapus segala amal mereka.
10. Maka apakah mereka[32] tidak pernah mengadakan perjalanan di bumi, sehingga dapat memperhatikan bagaimana kesudahan orang-orang yang sebelum mereka[33]. Allah telah membinasakan mereka dan bagi orang-orang kafir akan menerima (nasib) yang serupa itu.
11. Yang demikian itu[34] karena Allah pelindung bagi orang-orang yang beriman[35]; sedang orang-orang kafir[36] tidak ada pelindung bagi mereka[37].
[1] Ayat ini dan setelahnya mengandung penjelasan pahala bagi kaum mukmin dan siksaan bagi orang-orang yang durhaka, sebabnya, serta mengajak manusia agar mengambil pelajaran terhadapnya.
[2] Yakni dari beriman kepada-Nya. Mereka ini adalah tokoh-tokoh kekafiran dan pemimpin kesesatan, dimana mereka menggabung antara kafir kepada Allah dan ayat-ayat-Nya dengan menghalangi diri mereka dan orang lain dari jalan Allah, yaitu beriman kepada apa yang diserukan para rasul dan pengikutnya.
[3] Maksudnya, semua amal mereka tidak mendapat bimbingan dari Allah, tidak dihargai dan tidak mendapat pahala, seperti amal mereka memberi makan orang lain dan menyambung tali silaturrahim. Mereka tidak akan melihat pahalanya di akhirat, namun mereka diberi balasan di dunia karena karunia-Nya. Menurut Syaikh As Sa’diy, amal di sini mencakup rencana jahat mereka keopada kebenaran dan kepada para wali Allah, yakni Allah Subhaanahu wa Ta'aala akan menjadikan rencana jahat tersebut berbalik kepada mereka sehingga maksud mereka gagal. Termasuk pula amal yang mereka harapkan pahalanya, maka Allah akan menghapuskannya.
[4] Yakni mengerjakan hak-hak Allah dan hak-hak hamba, baik yang wajib maupun yang sunat.
[5] Yang besar maupun yang kecil, dan jika kesalahan mereka telah dihapuskan, maka mereka akan selamat dari azab di dunia dan akhirat.
[6] Baik agama mereka, dunia mereka, hati mereka maupun amal mereka. Dia juga akan memperbaiki pahala mereka dengan mengembangkannya dan membersihkannya serta memperbaiki semua keadaan mereka.
[7] Yakni penyia-nyiaan amal bagi orang-orang kafir dan penghapusan kesalahan bagi orang-orang mukmin, sebabnya adalah sebagaimana yang diterangkan dalam ayat di atas.
[8] Yaitu semua tujuan yang tidak dimaksudkan mencari keridhaan Allah Subhaanahu wa Ta'aala, seperti menyembah patung dan berhala, dan amal untuk membela yang batil.
[9] Yaitu kebenaran, keyakinan, dan apa saja yang dikandung dalam Al Qur’an.
[10] Yang mengurus mereka dengan nikmat-nikmat-Nya, mengatur mereka dengan kelembutan-Nya, Dia mendidik mereka dengan kebenaran, lalu mereka mengikutinya sehingga menjadi baik semua perkara mereka
[11] Dia menerangkan kepada mereka orang-orang yang baik dan orang-orang yang buruk, menerangkan sifat masing-masingnya agar mereka kenal dan dapat membedakannya.
[12] Allah Subhaanahu wa Ta'aala membimbing hamba-hamba-Nya kepada sesuatu yang menjadi maslahat bagi mereka dan dapat memenangkan mereka terhadap musuh-musuh-Nya.
[13] Yakni jika kamu melihat bahwa menawan itu lebih baik.
[14] Jika mereka telah ditawan, maka kaum muslimin dapat menjadi tenang dari kejahatan mereka dan larinya mereka.
[15] Tanpa harta dan tanpa tebusan.
[16] Yaitu dengan tidak melepaskan mereka sampai mereka membeli diri mereka atau dibeli oleh kawan-kawan mereka dengan harta, atau mengganti dengan seorang muslim yang tertawan.
[17] Yaitu dengan masuknya mereka ke dalam Islam atau masuk ke dalam perjanjian. Atau maksudnya sampai tidak ada lagi peperangan. Oleh karena itu, apabila dalam sebagian waktu tidak ada peperangan karena suatu sebab, maka tidak ada pembunuhan dan penawanan.
[18] Yakni diujinya orang-orang mukmin dengan orang-orang kafir, digilirkannya kemenangan di antara mereka, dan menangnya sebagian mereka atas sebagian yang lain.
[19] Tanpa perlu mengadakan peperangan karena Dia Mahakuasa atas segala sesuatu, Dia berkuasa agar orang-orang kafir tidak bisa menang di satu medan pertempuran pun.
[20] Agar tegak pasar jihad, dan agar jelas keadaan hamba, yang benar dari yang dusta, dan agar beriman orang yang beriman di atas bashirah (ilmu), bukan iman atas dasar ikut-ikutan, karena hal itu adalah iman yang lemah, dimana hampir saja tidak langgeng pada seseorang saat menghadapi ujian dan cobaan.
[21] Agar kalimat-Nya tinggi, maka bagi mereka pahala yang besar.
[22] Yakni Allah tidak akan menghapuskannya dan membatalkannya, bahkan Dia akan menerimanya dan menumbuhkannya untuk mereka serta memperlihatkan hasil amal mereka di dunia dan akhirat.
[23] Untuk menempuh jalan ke surga.
[24] Yakni keadaan, urusan dan pahala mereka sehingga menjadi baik dan sempurna.
[25] Yakni yang telah diperkenalkan-Nya pertama kali kepada mereka dengan dibuat mereka rindu kepadanya, disifati-Nya untuk mereka serta disebutkan segala amal yang dapat menyampaikan mereka kepadanya, yang di antaranya adalah terbunuh di jalan-Nya, diberinya mereka taufiq untuk mengerjakan apa yang diperintahkan dan didorongnya mereka kepadanya. Selanjutnya, apabila mereka telah masuk ke dalam surga, maka Allah memperkenalkan kepada mereka tempat-tempat mereka serta kenikmatan yang terkandung di dalamnya dan kehidupan yang selamat.
[26] Ayat ini merupakan perintah Allah kepada kaum mukmin agar mereka menolong agama-Nya, berdakwah kepada-Nya, dan berjihad melawan musuh-musuh-Nya dengan mengharapkan keridhaan-Nya. Jika mereka melakukan hal itu, maka Allah Subhaanahu wa Ta'aala akan menolong mereka dan meneguhkan mereka, yakni menguatkan mereka dengan kesabaran , ketenangan, dan keteguhan serta membuat badan mereka dapat bersabar di atasnya serta menolong mereka terhadap musuh mereka. Ini adalah janji dari Allah Yang Maha Pemurah yang benar janji-Nya, bahwa barang siapa yang menolong agama-Nya baik dengan ucapan maupun perbuatan, maka Dia akan menolongnya, memudahkan sebab-sebab pertolongan, seperti keteguhan dsb.
[27] Di medan perang.
[28] Kepada Tuhan mereka dan membela yang batil.
[29] Yang tujuannya untuk mengalahkan kebenaran, sehingga tipu daya itu kembali ke leher-leher mereka.
[30] Yakni penyia-nyiaan amal orang-orang kafir dan kecelakaan untuk mereka disebabkan karena mereka membenci apa (Al Qur’an) yang diturunkan Allah.
[31] Yang mengandung beban agama, untuk memperbaiki mereka dan sebagai keberuntungan bagi mereka. Tetapi mereka malah menolaknya, membencinya dan tidak suka kepadanya.
[32] Yaitu orang-orang yang mendustakan Rasul shallallahu 'alaihi wa sallam.
[33] Mereka akan menemukan bahwa yang mereka (orang-orang sebelum mereka) dapatkan adalah akibat yang paling buruk. Tidaklah mereka menengok ke kanan dan ke kiri kecuali mereka akan melihat generasi sebelum mereka yang berada di sekeliling mereka telah habis dan binasa. Allah Subhaanahu wa Ta'aala telah menghancurkan harta dan rumah-rumah mereka, bahkan menghancurkan amal dan tipu daya mereka, dan untuk orang-orang kafir di setiap zaman dan setiap tempat ada hukuman dan azab yang serupa. Adapun orang-orang mukmin, maka Allah Subhaanahu wa Ta'aala menyelamatkan mereka dari azab dan melimpahkan pahala yang besar kepada mereka.
[34] Yakni kemenangan bagi kaum mukmin dan kekalahan bagi kaum kafir.
[35] Dia melimpahkan rahmat-Nya kepada mereka, Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan kepada cahaya serta yang memberikan balasan dan yang menolong mereka.
[36] Kepada Allah, karena mereka berlepas dari perlindungan Allah dan menutup pintu rahmat kepada dirinya.
[37] Yang menunjuki mereka ke jalan-jalan keselamatan, menyelamatkan mereka dari azab Allah dan siksa-Nya, bahkan pelindung mereka adalah thagut yang mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan. Mereka itu penghuni neraka dan mereka kekal di dalamnya.