Ayat 13-20: Nabi Nuh ‘alaihis salam mengingatkan kaumnya nikmat-nikmat Allah ‘Azza wa Jalla, kekuasaan-Nya dan agungnya ciptaan-Nya.
مَا لَكُمْ لا تَرْجُونَ لِلَّهِ وَقَارًا (١٣) وَقَدْ خَلَقَكُمْ أَطْوَارًا (١٤) أَلَمْ تَرَوْا كَيْفَ خَلَقَ اللَّهُ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ طِبَاقًا (١٥) وَجَعَلَ الْقَمَرَ فِيهِنَّ نُورًا وَجَعَلَ الشَّمْسَ سِرَاجًا (١٦) وَاللَّهُ أَنْبَتَكُمْ مِنَ الأرْضِ نَبَاتًا (١٧) ثُمَّ يُعِيدُكُمْ فِيهَا وَيُخْرِجُكُمْ إِخْرَاجًا (١٨)وَاللَّهُ جَعَلَ لَكُمُ الأرْضَ بِسَاطًا (١٩) لِتَسْلُكُوا مِنْهَا سُبُلا فِجَاجًا (٢٠)
Terjemah Surat Nuh Ayat 13-20
13. Mengapa kamu tidak takut akan kebesaran Allah?
14. Dan sungguh, Dia telah menciptakan kamu dalam beberapa tingkatan (kejadian)[1].
15. [2]Tidakkah kamu memperhatikan bagaimana Allah telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis?
16. Dan di sana Dia menciptakan bulan yang bercahaya dan menjadikan matahari sebagai pelita (yang cemerlang)?[3]
17. Dan Allah menumbuhkan kamu dari tanah, tumbuh (berangsur-angsur)[4],
18. Kemudian Dia akan mengambalikan kamu ke dalamnya (tanah)[5] dan mengeluarkan kamu (pada hari kiamat) dengan pasti[6].
19. Dan Allah menjadikan bumi untukmu sebagai hamparan[7],
20. agar kamu dapat pergi kian-kemari di jalan-jalan yang luas[8].
[1] Yaitu dari mani lalu menjadi segumpal darah kemudian menjadi segumpal daging dst. kemudian lahir ke dunia, lalu disusui, kemudian menjadi anak-anak, lalu menjadi besar sehingga bisa membedakan, kemudian menjadi pemuda dan menjadi orang tua dan seterusnya sampai keadaannya yang terakhir. Lihat pula surat Al Mu'minun ayat 12, 13 dan 14. Nah, Tuhan yang menciptakan sendiri dan mengatur dengan pengaturan yang indah jelas berhak satu-satunya diibadahi. Disebutkan awal penciptaan untuk mengingatkan manusia agar mereka mengakui adanya kebangkitan dan bahwa yang menciptakan mereka dari yang sebelumnya tidak ada berkuasa menghidupkan mereka kembali setelah mereka mati untuk diberikan balasan.
[2] Nabi Nuh ‘alaihis salam juga berdalih terhadap adanya kebangkitan dengan penciptaan langit yang keadaannya lebih besar daripada manusia.
[3] Besarnya makhluk-makhluk itu menunjukkan keagungan Allah Subhaanahu wa Ta'aala, dan banyaknya manfaat pada matahari dan bulan menunjukkan rahmat Allah dan luasnya ihsan-Nya Oleh karena itu, Allah Yang Mahaagung dan Maha Penyayang berhak untuk diagungkan, dicintai, diibadahi, ditakuti dan diharap.
[4] Ketika Dia menciptakan nenek moyang kamu Adam sedangkan kamu dalam tulang shulbi(punggung)nya.
[5] Dalam keadaan terkubur.
[6] Untuk dibangkitkan. Dengan demikian, Dialah yang berkuasa menghidupkan, mematikan dan membangkitkan.
[7] Yakni terhampar dan siap untuk dimanfaatkan.
[8] Jika sekiranya Dia tidak membentangkannya, tentu mereka tidak tidak dapat pergi kian-kemari di jalan yang luas, bahkan mereka tidak akan bisa menggarap tanahnya, menanam tanaman, membuat bangunan dan tinggal di atasnya.