Spiritual

Idul fitri

Menuju Ramadan:
loading...

Kamis, 30 Januari 2025

Keberuntungan itu dibuat bukan diharapkan


SPIRITUAL MEDICINE, Keberuntungan itu dibuat bukan diharapkan

Karena keberuntungan itu tidak datang dengan sendirinya.  

Maka Keberuntungan itu harus dibuat, diusahakan, dan diperjuangkan. 

Sebab Keberuntungan itu tidak diharap atau tidak diimpikan. 

Karena keberuntungan itu tidak gratis, dan tidak datang sendiri.  

Siapa yang menanam, maka akan panen. 

 

Sedangkan Siapa yang berusaha, maka akan mendapatkan hasil. 

Demikian pula Siapa yang menanam pohon keberuntungan, maka akan beruntung.  

Keberuntungan adalah hasil yang mengejutkan. 

Didalam Keberuntungan adalah hasil yang luar biasa. 

Keberuntungan itu dibuat bukan diharapkan 

Pencapaian Keberuntungan adalah hasil yang di luar dugaan. 

Bisa saja Keberuntungan adalah hasil yang membuat orang geleng kepala.  

Pastikan telah Menanam pohon keberuntungan. 

Merupakan usaha yang luar biasa, usaha yang dahsyat dan istimewa. 

Adalah usaha yang orang biasa tidak bisa melakukannya. 

Usaha yang bisa menggetarkan langit, walau itu simple

Mengharap tanpa usaha, itu bagai mimpi ditengah hari

Bisa kahn mengharap panen, tanpa menanam, itu omong kosong. 

Harapkan keberuntungan tanpa usaha luar biasa itu percuma saja. 

Dunia ini tempat orang berusaha, bukan tempat para pemimpi. 

Kerja kreatif merupakan hasil yang yang bisa dinikmati tanpa putus 

Renungan: 

-Ada batu di pinggir jalan, disisihkan. Amal ini luar biasa, tidak  semua orang bisa. Tunggu saja akan datang keberuntungan. 

-Ada orang buta mau menyebrang jalan, dituntun. Amal ini luar  biasa, tidak semua orang bisa. Akan datang keberuntungan. -

Ada mobil mogok, didorong tanpa harap upah. Amal ini luar biasa,  tidak semua orang bisa. Tunggu saja akan datang keberuntungan... 


Allah ta'ala berfirman,

 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تُبْطِلُواْ صَدَقَاتِكُم بِالْمَنِّ وَالأذَى 

“Hai orang-orang yang beriman.. Janganlah kalian menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima)" [QS al-

Baqarah: 264] 

Tidak berpahala bahkan bisa berdosa.. 

Sebab menyakiti hati si penerima.. 

Bahkan bila ia sampai mengambil kembali pemberian.. 

Maka bagai anjing yang menjilat lagi muntah-nya.. 

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 وَمَثَلُ الَّذِي يُعْطِي عَطِيَّةً ثُمَّ يَرْجِعُ فِيهَا كَمَثَلِ الْكَلْبِ أَكَلَ حَتَّى إِذَا شَبِعَ قَاءَ ثُمَّ عَادَ فِي قَيْئِهِ 

Permisalan seorang yang memberi suatu pemberian lalu menariknya kembali.. Seperti anjing yang makan hingga kenyang lalu muntah.. 

Dan menjilat kembali muntah-nya..” [Shahih, HR. an-Nasa'i: 3690] 

Jadi.. Jangan mengingkari bila pernah diberi..  

Namun ketika memberi lupakan saja seakan tak pernah berbuat apa-apa.. 

Agar ikhlas terjaga

Aku bersaksi, bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah, Yang Maha Esa dan tiada sekutu bagiNya. Dan aku bersaksi, bahwa Muhammad adalah hamba dan utusanNya." [HR. Muslim, 1/209] 

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 

Tidaklah salah seorang diantara kalian berwudhu, kemudian ia menyempurnakan wudhunya, kemudian membaca doa di atas, maka akan dibukakan untuknya pintu-pintu surga yang berjumlah delapan. 

Ia dipersilahkan untuk masuk dari pintu mana saja." [HR. Muslim) Imam At Tirmidzi menambahkan dengan membaca: 

*اَللَّهُمَّ اجْعَلْنِيْ مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِيْ مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ*

Allaahummaj 'alnii minat-tawwaabiina waj 'alnii minal mutathohhiriin." "

Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku termasuk orang-orang (yang senang) bersuci." [HR. At-Tirmidzi 1/78, dan lihat Shahih At-Tirmidzi 1/18] 

Dalam riwayat lain, bisa juga berdoa dengan:

 *سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ، وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ* 

"Subhaanakallaahumma wa bihamdika, asyhadu al-laa ilaaha illaa anta, astaghfiruka, wa atuubu ilaik." "Maha Suci Engkau ya Allah, aku memujiMu. 

Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Engkau, aku minta ampun dan bertaubat kepadaMu." [HR. An-Nasai dalam 'Amalul Yaumi wal Lailah, halaman 173] 

 

 *أشْهَدُ أنْ لا إله إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لا شَرِيك لَهُ ، وأشْهَدُ أنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ ، اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنَ التَوَّابِينَ ، واجْعَلْني مِنَ المُتَطَهِّرِينَ ، سُبْحانَكَ اللَّهُمَّ وبِحَمْدِكَ ، أشْهَدُ أنْ لا إلهَ إِلاَّ أنْتَ ، أسْتَغْفِرُكَ وأتُوبُ إِلَيْكَ* 



Raihlah keberuntungan yang Justru hadir dengan tenang hidupnya, 

Paling disadari bahwa dirinya sejatinya tak punya apa-apa, sedangkan apa-apa dalam hidupnya, ia sadari sepenuhnya, semua milik Rabb

Hingga tak mau sedetik saja ditinggalkan olehNya 

Maka dari itu besar sekali terasa peran Allah dalam hidup Hamba .

Kembali sadari bahwa diri ini bukan siapa-siapa, tak punya apa-apa, 

Bahkan tak mampu melakukan apa-apa, semua yang nampak dalam diri hanya karena satu hal "Kasih Sayang dari-Nya, Allah  Azza Wa Jalla. 

Semoga banyak yang menerima pesan kebaikan  melahirkan keberuntungan yang tak terhingga tetap beramal sholeh serta lakukan juga amal jariyah

SEMOGA BERMANFAAT

 

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Mudah - mudahan artikel ini menambah keIMANAN kita bersama, disajikan dalam seputar Kecerdasan Spiritual, MENTAL HEALTH, SPIRITUAL MEDICINE, Jika Anda ingin membaca artikel lain tersaji dalam ;


Bacalah juga :



Kesimpulan ;

Demikian uraian singkat artikel tentang Keberuntungan itu dibuat bukan diharapkan
Semoga bermamfaat dan menambah wawasan keImanan serta berpikir Cerdas, nantikan informasi Update
by Spiritual Medicine

Blog Post

Related Post

Bacalah top

Whatsapp popup

Chat with us

X

Back to Top

Cari Artikel

Bacalah image

Bacalah yang menarik