Tentu saja bacalah niat puasa yang merupakan salah satu rukun puasa dan ibadah lain pada umumnya.
Sebaiknya niat puasa Syawal bisa dilakukan malam hari, tapi ...
Puasa Syawal
Adapun bagi orang yang berpuasa Syawal ingin di pagi hari [sebelum subuh] diperbolehkan baginya berniat sejak saat itu juga selama belum makan, minum, atau melakukan hal yang membatalkan puasa.
Niat shaum puasa boleh dilafalkan atau pun tidak.
Keduanya sama bolehnya. Apabila lebih merasa nyaman dengan melafalkan niat puasa syawalan ini
Bacalah Niat Puasa bulan Syawal
1. Berniat puasa syawal pagi hari
Niat ini boleh dilakukan dipagi hari selama orang yang menjalankannya belum makan, minum, ataupun melakukan hal lain yang membatalkan puasa sejak subuh.
Bacalah niat puasa sebagai berikut ;
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.
Artinya, “Aku berniat puasa sunah Syawal hari ini karena Allah ﷻ.”
2. Berniat puasa bulan Syawal malam hari
Jika niat dilakukan malam hari sebelum menjalankan puasa syawal,
Bacalah niat puasa syawal Arab, latin, dan artinya:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.
Artinya, “Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah ﷻ.”
Tata Cara Puasa Syawal yang Benar
Bagaimana cara melaksanakan puasa syawal?
Tata cara puasa syawal sama seperti puasa lainnya dalam rukun Islam.
Perbedanya, puasa setelah Lebaran ini dilaksanakan selama 6 hari dan dikerjakan sepanjang bulan Syawal.
Seorang muslim sudah bisa melaksanakan puasa syawal mulai 2 Syawal hingga bulan tersebut berakhir.
Waktu Puasa Syawal yang dipilih
Puasa syawal bisa dilaksanakan dengan 2 cara yaitu:
1. Menunaikan puasa selama 6 hari berturut-turut
Cara ini melaksanakan puasa berurutan. Seseorang melaksanakan puasa syawal selama enam hari berturut-turut tanpa jeda.
Contohnya ; Puasa dilakukan pada pada 2 syawal hingga 7 Syawal.
2. Menjalankan puasa syawal secara terpisah-pisah
Cara puasa syawal ini dilakukan tidak berurutan.
Contohnya ; Berpuasa dilakukan setelah 3 Syawal.
Ia lalu melanjutkan puasa lagi pada 7, 11, 15, 20, dan 23 Syawal sehingga genap 6 hari. (Lihat, al-Majmu’ Syarh al-Muhadzab, juz 6, hlm 379)
Puasa syawal diawali dengan berniat pada malam sebelum berpuasa atau pagi harinya. Setelah itu, seseorang menjalankan puasa sampai datangnya maghrib, lalu berbuka.
Jika pada Ramadan sebelumnya seseorang memiliki utang puasa, diutamakan ia melakukan dahulu puasa qada sehingga puasa Ramadhannya sempurna. Selanjutnya, ia lanjut berpuasa syawal.
Hal tersebut mengikuti hadis Nabi Muhammad ﷺ:
“Siapa yang melakukan puasa Ramadhan lantas ia ikutkan dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka itu seperti berpuasa setahun penuh.” (HR. Muslim, no. 1164)
Kendati demikian, sebagian ulama berpendapat bolehnya mengerjakan puasa Syawal meski belum melunasi utang puasa Ramadan.
Hanya saja, kondisi ini memiliki catatan bahwa orang yang punya utang puasa tersebut tidak berpuasa karena adanya uzur syar'i.
Apabila hutang puasa Ramadan akibat kelalaian seperti rasa malas atau hal lain yang tidak dibenarkan syariat, ia harus melakukan puasa qada dahulu, baru berlanjut dengan puasa syawal.
Waktu Terbaik Mengerjakan Puasa Syawal
Terkait waktu pelaksanaan puasa syawal, seperti dijelaskan dalam hadis bahwa waktu pelaksanaan puasanya adalah enam hari di bulan Syawal.
Afdalnya puasa syawal enam hari itu dilakukan persis setelah hari Idul Fitri, yakni pada 2-7 Syawal.
Meski begitu, orang yang berpuasa di luar tanggal itu sekalipun tidak berurutan tetap mendapat keutamaan puasa Syawal seakan puasa wajib setahun penuh.
Syekh Ibrahim Al-Baijuri dalam Hasyiyatul Baijuri ‘alâ Syarhil ‘Allâmah Ibni Qasim (Darul Fikr, Juz I, Halaman 214) berkata:
“Puasa Syawal tetap dianjurkan meskipun seseorang tidak berpuasa Ramadan seperti diingatkan sebagian ulama muta’akhirin.
Tetapi yang jelas-seperti dikatakan sebagian ulama-seseorang mendapat keutamaan sunah puasa Syawal dengan cara melakukan puasa qadha atau puasa nadzar (di bulan Syawal)."
Selain itu, sebagian ulama juga menerangkan bahwa orang yang melakukan puasa sunah seperti senin-kamis, puasa bîdh bisa memilih di 12 syawal ,13 syawal,15 syawal yang disunahkan setiap bulan, atau puasa nabi Daud AS, tetap mendapat keutamaan puasa Syawal.
Nara sumber ; MUI .or.id